Tanaman palem adalah tanaman hias yang bersifat
kosmopolitan, keberadaannya ditemukan di daerah tropis dan subtropis, di
dataran rendah dan tinggi, di pegunungan dan di pantai, di tanah yang subur dan
gersang. Berikut adalah
Klasifikasi botani tanaman palem adalah sebagai
berikut:
- Divisi : Spermatophyta
- Sub divisi : Angiospermae
- Kelas : Monocotyledonae
- Keluarga : Aracaceae (Palmaceae)
- Genus : Archontophoenix,Mascarena, Cyrtostachys, Roystonea
- Spesies : Ravenea sp. (palem putri); Mascarena lagenicaulis atau Hyophorbe lagenicaulis (palem botol), Cyrtostachys lakka (palem merah) Roystonea sp. (palem raja)
1. Palem
putri : Sekilas bentuknya seperti palem raja, daun yang lebih lebar dan warna
lebih hijau. Tanaman berasal dari Madagaskar, banyak dimanfaatkan sebagai
penghias pinggir jalan atau tanaman pot.
2. Palem
botol : Batang bawahnya menggelembung dan batang atas menyempit sehingga mirip
bentuk botol. Pertumbuhan lambat, tajuknya sempit sehingga tidak memerlukan
tempat yang luas.
3. Palem
merah : Disebut juga sebagai pinang merah dan merupakan tanaman asli Indonesia
yang tumbuh di hutan rawa dataran rendah sampai 500 m dpl. Keistimewaannya
terletak pada pelepah dan tulang daun yang merah menyala. Untuk mempertahankan
warna merah, palem ini ditanam di tempat yang terik.
4. Palem
raja : Dikenal dengan Royal palm karena bentuknya yang menawan dengan batang
yang kokoh, daun yang hijau dan segar. Pelepah yang rontok akan meninggalkan
bekas lingkaran atau garis berwarna abu-abu putih. Tinggi tanaman mencapai 25-
30 m. Jenis yang banyak ditanam adalah palem raja Kuba. Spesies palem raja yang
dikenal adalah Roystonea regia, R. buringuena dan R. elata.
2. MANFAAT TANAMAN
Tanaman hias dari keluarga Araceceae (Palmae)
disebut sebagai Kaum Bangsawan dari Kerajaan Tanaman. Keempat tanaman palem di
atas adalah tanaman di luar rumah (outdoor plant) yang dimanfaatkan sebagai
penghias jalan (palem putri, raja, kadang-kadang botol) atau sebagai tanaman
hias di halaman rumah (palem merah dan botol).
3. SENTRA PENANAMAN
Sentra penanaman palem terdapat di Jawa Barat
dan Jakarta.
4. SYARAT PERTUMBUHAN
4.1. Iklim
1. Tanaman
palem adalah tanaman tropis dan subtropis sehingga selama pertumbuhannya
diperlukan penyinaran matahari penuh. Pada waktu perkecambahan dan pembibitan
sebaiknya jangan terkena sinar matahari yang langsung.
2. 2) Suhu
udara yang diperlukan adalah 25-33 derajat C, dan masih tumbuh baik di luar
kisaran suhu udara tropis tersebut.
4.2. Media Tanam
Tanah harus mengandung pasir. Selain itu akar
tanaman ini tidak menyukai genangan air.
4.3. Ketinggian Tempat
Tanaman ini dapat tumbuh mulai dari daratan
rendah sampai ke daratan tinggi.
5.1. Pembibitan
Untuk skala produksi palem diperbanyak dengan
biji. Pembiakan melalui anakan memiliki resiko kegagalan bila cara yang benar
tidak diterapkan.
1) Persyaratan Benih/Bibit
Di antara ke empat palem yang dibahas hanya
palem merah yang menghasilkan anakan. Pemisahan anakan palem merah tergolong
sulit dan memerlukan waktu sekitar satu bulan. Anakan palem merah tidak bisa
dipisahkan secara mendadak dari pohon induknya. Cara pemisahan terdiri 2 cara:
1. Cara
irisan bertahap
o Iris ¼
bagian rimpang anakan dan biarkan 10 hari.
o Lanjutkan
irisan terdahulu sampai setengah bagian rimpang dan biarkan selama 10 hari.
o Iris
kembali sampai ¾ bagian dan biarkan kembali 10 hari. Setelah itu anakan dapat
dilepas dari pohon induk.
2. Cara
irisan langsung
o Iris
rimpang anakan sampai putus tetapi jangan diambil dari rumpun.
o Biarkan
irisan rimpang hidup selama beberapa bulan.
o Gali
tanah di sekitar anakan itu dan angkat dengan cara putaran.
2) Teknik Penyemaian Benih
Pembibitan dengan biji terdiri atas tiga tahap
yaitu pengecambahan, penumbuhan tunas dan pembesaran bibit.
1. Pengecambahan
biji
o Ambil
buah tua yang jatuh atau buah di pohon yang kulitnya berwarna merah atau coklat
kehitaman.
o Rendam
buah di dalam air dan kupas kulitnya serta daging buah dengan cara digosok.
o Tiriskan
biji dan jemur sampai kering. Biji kering dapat disimpan sampai setahun dalam
wadah yang bersih, kering dan tertutup.
o Rendam
biji di dalam air yang mengandung Dithane M-45 (2cc/liter) selama 6-12 jam
untuk biji lunak dan 2-3 hari untuk biji keras. Perendaman biji di dalam lumpur
selama 4 hari menghasilkan biji yang lebih cepat berkecambah.
o Masukkan
biji basah ke dalam kantung plastik, polybag karung untuk merangsang
perkecambahkan. Semprotkan air ke dalamnya, ikat dan taruh di tempat teduh.
o Biji
berkecambah setelah beberapa minggu: palem putri 2-4 minggu, palem merah 2-4
minggu, palem botol 8-16 minggu dan palem raja 2-4 minggu.
o Biji yang
baru berkecambah disimpan di dalam wadah berisi media mos (gambut) lembab 2-3
hari sampai radikula (calon akar) muncul.
2. Penumbuhan
tunas
o Siapkan
media tanam terdiri atas sekam padi, pasir, pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan
furadan atau Dithane M-45 sesuai dosis anjuran.
o Masukkan
media ke dalam pot, polybag atau ember sebanyak 90% dari volume wadah.
o Benamkan
1/3 bagian kecambah, letakkan kecambah dengan jarak tanam rapat dan usahakan
akar langsung menembus media.
o Taburkan
selapis pasir .
o Tutup
wadah dengan kerudung plastik bening tempatkan di tempat teduh.
o Amati 2-3
hari, semprotkan air ke dalam kerudung jika terlihat kering, tutup kembali.
o Setelah
1,5-3 bulan daun pertama akan tumbuh. Bibit dapat dipindahkan setelah memiliki
2-4 lembar daun.
3. Membesarkan
bibit
o Bibit
dengan 2-4 lembar daun ditanam di polibag, pot atau wadah lainnya.
o Siapkan
media campuran sekam padi, tanah dan pupuk kandang (1:1:1) dan masukkan ke
dalam wadah.
o Cabut/congkel
bibit dengan hati-hati, tangan dan alat harus bersih.
o Celupkan
akar ke dalam fungisida Dithane M-45 2cc/liter.
o Tanamkan
1 bibit di dalam tiap pot dan tempatkan di tempat teduh
o Setiap
1,5 bulan tambahkan pupuk NPK atau pupuk kandang dengan dosis tergantung besar
tanaman dan jumlah media (ukuran polibag). Untuk polibag15-20 cm cukup diberi 1
gram/tanaman (1/2 sendok teh).
o Siram
tiap hari dan sesuai keadaan cuaca.
o Pelihara
sampai 6-8 bulan. Selama itu keteduhan tempat dikurangi sehingga tanaman dapat
beradaptasi dengan sinar matahari terik.
3) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
1. Bibit
dengan 2-4 lembar daun ditanam di polybag, pot atau wadah lainnya.
2. Siapkan
media campuran sekam padi, tanah dan pupuk kandang (1:1:1) dan masukkan ke
dalam wadah.
3. Cabut/congkel
bibit dengan hati-hati, tangan dan alat harus bersih.
4. Celupkan
akar ke dalam fungisida Dithane M-45 2cc/liter.
5. Tanamkan
1 bibit di dalam tiap pot dan tempatkan di tempat teduh
6. Setiap
1,5 bulan tambahkan pupuk NPK atau pupuk kandang dengan dosis tergantung besar
tanaman dan jumlah media (ukuran polybag). Untuk polybag 15-20 cm cukup diberi
1 gram/tanaman (1/2 sendok teh).
7. Siram
tiap hari dan sesuai keadaan cuaca.
8. Pelihara
sampai 6-8 bulan. Selama itu keteduhan tempat dikurangi sehingga tanaman dapat
beradaptasi dengan sinar matahari terik.
4) Pemindahan Bibit
1. Siapkan
media tanam terdiri atas sekam padi, pasir, pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan
furadan atau Dithane M-45 sesuai dosis anjuran.
2. Masukkan
media ke dalam pot, polybag atau ember sebanyak 90 % dari volume wadah.
3. Benamkan
1/3 bagian kecambah, letakkan kecambah dengan jarak tanam rapat dan usahakan
akar langsung menembus media.
4. Taburkan
selapis pasir .
5. Tutup
wadah dengan kerudung plastik bening tempatkan di tempat teduh.
6. Amati 2-3
hari, semprotkan air ke dalam kerudung jika terlihat kering, tutup kembali.
7. Setelah
1,5-3 bulan daun pertama akan tumbuh. Bibit dapat dipindahkan setelah memiliki
2-4 lembar daun.
5.2. Pengolahan Media Tanam
1. Persiapan
: Hanya palem botol dan palem merah yang biasa ditanam di dalam pot.
1. Sediakan
pot, sebaiknya dari tanah liat, yang ukurannya sesuai dengan bibit/tanaman
palem.
2. Siapkan
media berupa tanah kebun, pasir dan humus/pupuk kandang (1:1:1) atau sekam
padi, sabut kelapa dan pasir (1:2:1) dengan pH 6,5.
3. Tanamkan
palem sampai seluruh akar dan 2-3 cm di atas pangkal batang terbenam di dalam
tanah. Jika akar tidak terpendam semua, pertumbuhan menjadi lebih lambat.
4. Siram
sampai media jenuh air.
2. Pengapuran
: Tambahkan kapur dolomit 200 gram/10 kg media.
3. Pemupukan
: Anakan ditanam di dalam wadah/media tanam yang berisi tanah kebun, pasir dan
pupuk kandang (1:1: 2) atau sekam padi, tanah ladang dan pupuk kandang (1:1:1).
Tambahkan Furadan sebelum anakan ditanam.
5.3. Teknik Penanaman
1. Penentuan
Pola Tanam : Pola tanam palem botol dan merah biasanya ditanam secara
individual jadi jarak tanam tidak menjadi masalah. Selain ditanam di halaman
secara indiovidu, palem putri dan raja sering dipakai sebagai pohon penghias
sisi jalan . Jarak tanam untuk kedua palem tersebut antara 2,5-3 m.
2. Pembuatan
Lubang Tanam : Lubang tanam disiapkan 2 minggu sebelum tanam. Buat lubang tanam
30 x 30 x 30 cm untuk tanah berpasir dan 50 x 50 x 50 cm untuk tanah liat. Jika
tanaman yang akan ditanam sudah besar, lubang tanam disesuaikan dengan luasnya
perakaran
3. Cara
Penanaman : Masukkan tanaman ke lubang tanam dan timbun akar sampai pangkal
batang dengan sisa tanah. Padatkan tanah di sekitar batang
5.4. Pemeliharaan Tanaman
1. Pemupukan
: Dosis pemupukan tergantung umur tanaman:
1. Pemupukan
anorganik: palem putri dan raja yang telah berukuran 3 m memerlukan 3-5 kg NPK.
Palem berukuran 2-3 m memerlukan 1-2 kg NPK dan palem kecil berukuran kurang
dari 2 m memerlukan 0,5-1 kg NPK.
2. Pemupukan
organik: palem putri dan raja yang telah berukuran 3 m memerlukan 5-15 kg pupuk
kandang. Palem berukuran 2-3 m memerlukan 2,5-5 kg dan palem kecil berukuran
kurang dari 2 m memerlukan 1-2,5 kg. Frekuensi pemupukan anorganik 2-3 kali
setahun dan organik 2-4 kali setahun.
2. Pengairan
dan Penyiraman : Penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan dan tergantung cuaca.
6. HAMA DAN PENYAKIT DALAM BUDIDAYA PALEM
Dibandingkan tanaman hias lainnya, palem relatif
tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Jika ada, serangan hama biasanya
lebih sering terjadi daripada penyakit.
6.1. Hama
1. Belalang
(Aularches miliaris dan Valanga nigricans)
o Gejala:
daun rusak ditandai dengan terlihatnya gigitan tidak teratur di tepi daun.
Serangan berat, yang tersisa hanya tulang daun.
o Pengendalian:
dengan membunuh belalang, menanam tanaman peutup tanah seperti Colopogonium sp.
dan Centrosema sp., penggunaan insektisida Basudin 90 SC (2cc/liter).
2. Ulat
penggulung daun (Hidari irava)
o Gejala:
helaian daun palem menggulung, daun palem tinggal tulangnya saja, kadang-kadang
hanya hanya separuh anak daun yang ditinggalkan.
o Pengendalian:
dengan parasit telur Neotelenomus sp. dan Anastatus sp. Pengendalian kimia
dengan insektisida Basudin 60 EC.
3. Kutu daun
palem (Aspidiotus destructor)
o Gejala:
daun menjadi merah keabu-abuan. Di permukaan daun tampak bercak menguning.
Selanjutnya daun menguning semua, daun tidak tumbuh berkembang dan mati.
o Pengendalian:
dengan menggunakan parasit hama Scimnus sp. atau Cryptoghatha sp. Pengendalian
kimia dengan Malathion, Kelthane, Supracide 0,05%.
4. Kumbang
penggorok daun (Brontispa longissima)
o Gejala:
merusak pohon palem muda, kumbang bersembunyi di antara lipatan anak daun muda
yang belum membuka. Daun akan berkerut hingga mati.
o Pengendalian:
dengan memotong daun yang terserang, menyemprot tanaman setiap 4-6 minggu
dengan insektisida berbahan aktif karbaril seperti Carbavin 85 WP, Dicarbam 85
S, Sevin 50 dengan konsentrasi 0,15 % atau berbahan aktif dieldrin seperti
Dieldrin 20 Sc dengan konsentrasi 0,16 %.
5. Kumbang
palem (Anadastus sp.)
o Gejala:
kumbang menggerek daun muda kemudian ke daun tua.
o Pengendalian:
dengan insektisida Dekasulfan 350 EC atau Thiodan 35 EC.
6. Kutu
putih (Aleyrodidae sp.)
o Kepik ini
bergerombil di balik daun atau lipatannya. Cairan madu yang dihasilkan
merangsang semut untuk bergerombol.
o Pengendalian:
insektisida berbahan aktif dimethoate seperti Perfekthion 400 EC.
7. Kutu
perisai (Parlatoria sp.)
o Gejala:
daun menguning yang dimulai dengan bintik kecil kuning.
o Pengendalian:
membilas daun yang sakit dengan air sabun dan penyemprotan insektisida
Supracide 40 EC atau Dimacide 400 EC.
8. Tungau
merah (Tetranychus urticae)
o Gejala:
menyerang dari tanaman bagian bawah ke atas. Daun yang diserang menjadi kuning,
kusam, kuning pucat dan layu bila disiram.
o Pengendalian:
dengan akarisida Kelthan, Endosan, Moroscide atau Acarin serta membersihkan
gulma di sekeliling tanaman.
6.2. Penyakit
1. Bercak
daun :
o Penyebab:
jamur Fusarium sp., Pestalotia sp., Gloesporium sp. dan lain-lain.
o Gejala:
pada daun tua atau muda terdapat bercak berbagai bentuk berwarna kuning atau
hijau yang akan menghilang. Bercak ini meninggalkan bekas terang berwarna
hitam, abu-abu dan coklat. Bagian tersebut kemudian kering. Serangan berat
seluruh tajuk kering dan daun menutup. Buah akan rontok.
o Pengendalian:
memotong dan membakar bagian yang sakit, penyemprotan fungisida Dithane M-45,
Difolatan 4F dengan kepekatan 0,1-0,2 %.
2. Layu
pucuk
o Penyebab:
jamur Thielaviopsis sp., Botrydiplodia sp., Fusarium sp., Chlaraopsis sp.,
Erwinia sp. dan Pseudomonas sp.
o Gejala:
daun mahkota layu secara tiba-tiba, daun menjadi kusam, pelepah daun
bergantungan dan gugur. Kematian terjadi dengan cepat (1-3 bulan).
o Pengendalian:
memperbaiki pengelolaan tanaman termasuk pemupukan yang berimbang, sanitasi
lingkungan, membuang dan membakar tanaman yang terserang.
3. Penyakit
akar
o Penyebab:
jamur parasit dan nematoda. Perubahan warna daun, ujung daun mengkerut dan
kering.
o Gejala:
dapat menyebar ke pangkal daun.
o Pengendalian:
sama dengan yang dilakukan untuk penyakit layu pucuk.
Lebih jelasnya tentang pohon palem bisa langsung download Di sini
No comments:
Post a Comment